Rasulullah di dalam sebuah hadits mengatakan: “Sampaikanlah sesuatu yang berasal dariku, walaupun hanya satu ayat.” Atas dasar hadits itulah tulisan ini saya buat dan saya sampaikan untuk para pembaca agar kita bisa melakukan brafo (berbagi info) dan beras (berbagi rasa).
—
Seperti kita ketahui bersama bahwa perbuatan zina merupakan perbuatan yang dilarang oleh agama manapun. Di
dalam Islam ada ayat-ayat Al-Qur’an yang menunjukkan bahwa zina
merupakan perbuatan yang terlarang dan lebih dari itu termasuk dalam
perbuatan yang digolongkan sebagai dosa besar.
—
—
HUKUM BERZINAH DALAM ISLAM
—
Untuk mengetahui dan mengingatkan bagaimana pandangan Islam tentang
perbuatan zina, berikut ini saya sampaikan 3 buah ayat Al-Qur’an yang
menggambarkan tentang zina sebagai perbuatan terlarang, membawa resiko
dosa besar, dan hukumannya sangat keras.
—
Surat Al-Isra’ ayat 32 (QS.17:32)
Dan janganlah kamu mendekati zina. Sesungguhnya zina itu suatu perbuatan yang keji dan suatu jalan yang buruk.
—
Ayat ini menunjukkan secara tegas bahwa zina merupakan perbuatan yang sangat telarang. Karena begitu kuatnya larangan tsb, maka untuk sekedar mendekatinya pun perbuatan tsb secara tegas dilarang keras
—
Surat Al-Furqaan, ayat 68 (QS.25:68)
Dan
orang-orang yang tidak menyembah tuhan yang lain selain Allah dan tidak
membunuh jiwa yang diharamkan Allah kecuali (dengan alasan) yang benar
dan tidak berzina . . . . .
—
Para
ahli tafsir banyak yang menafsirkan ayat ini sebagai gambaran besarnya
dosa dari perbuatan zina yang dapat digolongkan sebagai dosa besar
setelah dosa syirik (mempertuhankan selain Allah) dan setelah dosa
membunuh.
—
Surat An-Nuur ayat 2 (QS.24:2)
Perempuan yang berzina dan laki-laki yang berzina, maka deralah tiap-tiap seorang dari keduanya seratus kali dera . . . . . .
—
Ayat ini menunjukkan betapa berat dan sangat menyakitkan hukuman yang harus ditanggung oleh para pezina.
—
—
BAGAIMANA PELACUR BISA MASUK SURGA ?
—
Dari uraian di atas tentang perbuatan zina yang di dalam Islam
dinyatakan secara tegas sebagai perbuatan yang sangat dilarang keras,
membawa resiko dosa besar, dan hukumannya sangat berat, maka dapatlah
disimpulkan bahwa orang yang sering berzina tentu amat sulit untuk bisa
masuk surga.
—
Tentu
saja hukum dari perbuatan zina tsb akan lebih memungkinkan seorang
pelacur untuk masuk neraka dibandingkan dengan kemungkinan masuk surga. Bukankah
pekerjaan rutin dari para pelacur adalah berzina dan bahkan lebih dari
itu mereka mengajak banyak orang lain untuk berzina ?
—
Marilah
kita sekarang mencoba melihat kemungkinan lain, di mana dalam
kasus-kasus tertentu atas dasar sifat Tuhan yang maha kuasa, maha adil,
maha pengasih dan penyayang, dan maha segala-galanya, ternyata Dia masih
membuka kemungkinan bagi seorang pelacur dan orang berdosa lainnya
untuk masuk surga.
—
Adanya
seorang pelacur yang pernah hidup di masa lalu dan oleh sebab tertentu
ditetapkan untuk masuk surga diuraikan di dalam sebuah hadis dari
HR.Bukhari yang saya tuliskan berikut ini:
—
“Diampunkanlah
seorang wanita pezina yang melewati anjing (yang berada di atas sumur)
yang menjulurkan lidahnya dan hampir mati kehausan, lalu wanita itu
melepas sepatunya dan diikat dengan kerudungnya lalu ia membawa air
kepada anjing itu maka dia (wanita tsb), diampuni karenanya” (Hadits:
HR.Bukhari).
—
Adapun kisah kehidupan dari pelacur tsb saya uraikan secara singkat sebagai berikut: Pada zaman Nabi Isa A.S. dikisahkan bahwa negeri Palestina menjadi negeri yang melarat karena ulah Kaisar Romawi yang memerintah dengan sewenang-wenang. Kekayaan alam di daerah di ambil alih ke pusat sehingga rakyat banyak yang menderita kelaparan.
—
Walaupun
nabi Isa A.S. telah berusaha menolong rakyat yang mengalami pendertaan
tsb, rakyat makin menderita apalagi situasi tsb menyebabkan timbulnya
berbagai tindakan criminal seperti perampokan, pencurian, dan kejahatan
lainnya. Para lelaki banyak yang meninggalkan rumahnya untuk mencari pekerjaan, tapi tidak kembali lagi karena mati kelaparan dalam perjalanan.
—
Alkisah saat itu ada seorang wanita yang berjalan dengan susah payah untuk mencari sekedar makanan dan minuman. Demi
perut yang kelaparan perempuan itu terpaksa menjual kehormatannya
dengan tariff murah untuk sekedar bisa menyambung hidupnya. Sebenarnya
wanita ini menyadari kalau perbuatannya itu merupakan dosa besar, tapi
apa hendak dikata, demi untuk mempertahankan hidup ia terpaksa menjual
diri dari satu lelaki ke lelaki yang lain. Apa lagi ia sudah tidak memiliki rumah dan sanak saudara. Dengan perbuatannya itu tentu saja wanita tsb harus menanggung cercaan dari masyarakat.
—
Suatu
hari di dalam perjalanannya wanita itu tidak berhasil mendapatkan
lelaki yang bisa diajaknya berkencan agar ia bisa mendapatkan makanan
dan minuman. Wanita itu tiba di sebuah desa terpencil. Di sana ia tidak menjumpai siapapun juga. Wanita itu menjadi bingung seorang diri dengan kondisi kelaparan dan kehausan yang amat sangat.
—
Dalam kondisi kepayahan tsb, tiba-tiba matanya melihat sebuah sumur tua yang di dalamnya ada air. Tentu aja ia merasa gembira, karena air itu tentu bisa menghilang rasa hausnya. Dengan tubuh gemetar karena kelelahan, kelaparan dan kehausan, ia berusaha mengambil air sumur itu dengan sepatu yang ia ikat dengan kerudungnya dan lalu diturunkan kedalam sumur.
—
Ketika sepatu itu ditarik ke atas sumur, ternyata ia berhasil mendapatkan air di dalam sepaptunya. Ia segera hendak meminum air sumur tsb. Tiba-tiba datanglah seekor anjing yang menarik-narik kain kerudung pengikat sepatu wanita tsb sambil menggonggong. Rupanya anjing itu juga merasa sangat kehausan dan ia meminta minum kepada wanita tsb.
—
Karena merasa sangat iba, wanita itu memberikan air yang ada di dalam sepatunya itu. Dengan lahap anjing itu meminum air tsb dan tak lama kemudian air itu pun habis. Sementara itu karena memang sudah kepayahan menahan lapar dan haus, wanita tsb mati di tempat itu juga.
—
Setelah kematian wanita tsb, dikisahkan malaikat Malik sang penjaga neraka berdebat dengan malaikat Ridwan sang penjaga surga. Malaikat Malik berpendapat bahwa wanita itu harus masuk neraka karena pekerjaannya adalah pelacur yang penuh dengan dosa. Sedangkan
Malaikat Ridwan berpendapat bahwa wanita itu masih layak untuk masuk
surga karena perbuatan dosanya dilakukan dengan sebab terpaksa. Apalagi wanita itu mengakhiri hidupnya dengan akhlakul karimah. Dia rela mengorbankan hidupnya demi anjing yang kehausan yang juga merupakan mahluk Allah.
—
Akhirnya
kedua malaikat tsb sepakat untuk membawa masalah ini kepada Allah Swt.
Ternyata Allah membenarkan pendapat Malaikat Ridwan dengan berfirman:
“Kau benar Ridwan. Wanita itu telah menebus dosa-dosanya dengan berkorban demi makhluk-Ku yag lain. Masukkanlah wanita itu ke dalam surga.”
—
—
ULASAN AKHIR
—
Mungkin kisah seorang pelacur yang masuk surga sebagaimana dikisahkan
di atas terasa cukup controversial dan mungkin saja bagi sebagian orang
merasa tidak percaya dengan hal itu. Penulis dalam hal ini menyerahkan sepenuhnya kepada para pembaca untuk menyimpulkan hal tsb.
—
Tulisan
ini tentu saja tidak dimaksudkan agar para pelacur masa kini yang ingin
masuk surga segera berlomba-lomba untuk memberi makan dan minum kepada
anjing-anjing yang kelaparan dan terlantar dijalan.
—
Kesimpulan
yang bisa diperoleh dari hadits dan kisah tsb di atas menurut penulis
adalah bahwa perbuatan dosa yang dilakukan secara terpaksa akan mendapat
ampunan. Selain itu Allah, Tuhan yang maha adil, maha
pengasih dan maha penyayang, dan maha segala-galanya akan menyayangi
orang yang berbuat baik dan berkorban atas dasar kasih sayang terhadap
mahluk lain. Seekor anjing adalah mahluk Allah yang juga
punya hak untuk hidup, dihargai, dan disayangi. Siapa saja, tanpa
terkecuali, termasuk pelacur tsb, yang berbuat baik kepada mahluk Allah
atas dasar kasih sayang, pasti akan dikasihi dan disayangi Allah yang
sifat kasih sayangNya maha luas tak terbatas.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar